KATA-KATA
SERAPAN DARI BAHASA ARAB DALAM BAHASA INDONESIA
Jurnal laporan penelitian Ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah
ILMU LUGHOH TATHBIQI
Oleh :
Putri Ningrati D02212026
Dosen Pengampu :
H. Moh. Thohir, S.Ag. M.Pd.
PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2014
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peranan bahasa yang utama ialah sebagai sarana
atau media untuk menyampaikan maksud dan perasaan seseorang kepada orang lain.
Sebagai mahluk sosial manusia tidak bisa mengandalkan kemampuannya sendiri.
Manusia perlu berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesamanya untuk memenuhi
segala kebutuhan hidupnya, kata serapan antar bahasa adalah hal yang lumrah,
jika terjadi kontak bahasa lewat pemakai pasti akan terjadi serap menyerap
kata. Dengan adanya proses penyerapan akan menimbulkan saling meminjam dan
saling pengaruh asing. Peminjaman ataupun penyerapan dari suatu bahasa itu
senderi pasti dilatar belakangi oleh berbagai macam faktor. Yang biasanya
mengalami perubahan atas proses penyerapan adalah bunyi bahasa dan kosa kata.
Kata serapan adalah kata yang berasal dari
bahsa lain (bahasa daerah/bahasa luar negeri) yang kemudian diejaan, ucapan,
tulisannya disesuaikan dengan penuturan masyarakat indonesia untuk memperkaya
kosa kata. Setiap masyarakat bahasa memiliki tentang cara yang digunakan untuk
mengungkapkan gagasan dan perasaan atau untuk menyebutkan atau mengacu ke
benda-benda di sekitarnya. Hingga pada suatu titik waktu, kata-kata yang
dihasilkan melalui kesepakatan masyarakat itu sendiri umumnya mencukupi
keperluan itu, namun manakala terjadi hubungan dengan masyarakat bahasa lain,
sangat mungkin muncul gagsan, konsep, atau barang baru yang datang dari luar
budaya masyarakat itu. Dengan sendirinya juga diperlukan kata baru. Salah satu
cara memenuhi keperluan itu yang sering dianggap lebih mudah adalah mengambil
kata yang digunakan oleh masyarakat luar yang menjadi asal hal ihwal baru itu.
2.1 Penyajian Data
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Bahasa Arab adalah bahasa komunikasi yang
dikenal erat hubungannya dengan agama islam. Kedatangan islam sebagai ajaran
agama di suatu lingkungan masyarakat yang kemudian dianut sebagai pedoman
hidupnya menuntut para pemeluknya untuk memahami bahasa arab yang merupakan
bahasa kitab suci ajaran islam yaitu al-quran dan hadis Nabi Muhammad SAW.
Hubungan yang sinergis antara bahasa arab dan islam, tidak lain karena al-quran
diturunkan dalam bahasa arab yang sekaligus juga melibatkan secara langsung
atau tidak, tradisi kehidupan bangsa arab sebagai basic umat islam.Kebutuhan
dunia pendidikan akan guru yang profesional mengharuskan para guru untuk
menguasai berbagai bahasa tidak hanya mandarin dan inggris saja tetapi juga
bahasa arab.
PEMBAHASAN
1.2 Penjelasan Teori
1.2.1 Pengertian Kata Serapan
Bahasa Indonesia merupakan bahasa dinamis,
yang slalu berkembang dari waktu ke waktu sesuai dengan tuntutan kebutuhan
masyarakat pemakainya dan penuturnya. Salah satu akibat dari sifat dinamis
tersebut adalah masuknya berbagai unsur kebahasaan dari bahasa asing, yang
disebut sebagai unsur serapan.
Kata serapan adalah kata yang diserap dari
berbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing yang
sudah diintegrasikam kedalam sutu bahasa yang diterima pemakainya secara umum.
Masyarakat Indonesia sekarang, telah banyak menggunakan kata-kata serapan.
Mereka berpendapat bhwa menggunakan kata-kata serapan adalah suatu hal yang
dapat menjadikan mereka dianggap sebagai orang yang terpelajar, gaul, modern
dan lain-lain. Padahal, disisi lain penggunaan kata serapan tidak hanya
menimbulkan dampak positif, namun juga menimbulkan dampak negatif yaang tidak
disadari masyarakat.
dari sudut pandang linguistik, bahasa
Indonesia adalah salah satu banyak ragam
perkembangan bahasa melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa melayu Riau dari
abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaannyan
sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses
pembakuan sejak awal abad ke-20. Penanaman Bahasa Indonesia diawali sejak
dicenangkannya sumpah pemuda, 28 oktober 1982, untuk menghindari kesan Imperialisme
bahasa.
Menurut Dr.Nikolaoas Van Dam salah satu
kendala utama dalam mempelajari kata serapan dari bahasa arab dalam bahasa
Indonesia adalah kenyataan bahwa bentuk asli dari kata itu telah dihapus akibat
proses pembaruan bahasa Indonesia, dimana sebagian kata telah melalui suatu
proses buatan. Selama proses pembaruan atau standardisasi atau kodifikasi ini,
komite bahasa dan lainya memutuskan mana yang semestinya dianggap tepat dan
mana yang tidak. Pesantren mungkin juga memiliki peran penting, karena justru
sekolah ini mengajarkan bahasa arab kepada mereka yang menetap di Indonesia.
Sebagai akibatnya, banyak kata mengalami perubahan dan sejumlaj bentuk puntelah
hilang. Unsur bahasa arab kolokial (bahsa sehari-hari) dalam berbagai dialek
melayu, seperti bahasa betawi dan lain-lainnya, pada umumnya tidak dimasukan
kedalam bahasa resmi Indonesia.
Kata bahasa Arab, yang diserap dalam bahasa
indonesia melalui berbagai bahasa daerah di kepulauan Indinesia, seperti jawa
atau sunda, atau dialek melayu seperti betawi, berubah menjadi suatu wujud baru
bahasa Arab klasik dan mengalami suatu proses rearabisasi atau umumnya telah
hilang sama sekali. Jika kata-kata ini dibawa oleh pedagang Arab, masuk akal apabila kata serapan arab
dalam bahasa Indonesia atau melayu tidak mengandung unsur-unsur kolokial yang
penting, karena para pedagang (seperti halnya orang awam lainnya) biasanya
tidak menggunakan bahasa Arab klasik jika berkomunikasi dengan orang lain dalam
bahasa ibu mereka.
Mereka bahkan biasanya tidak menguasai bahasa
arab klasik dengan baik. Hal ini akan agak berbeda apabila para guru islam
turut berperann. Mengingat sebagian besar kata serapan arab dalam bahasa
Indonesia mempunyai bentuk yang klasik, maka masuk akal untuk mengasumsikan
bahwa kata-kata tersebut masuk di kepulauan Indonesia, terutama lewat
orang-orang yang menguasai bahasa Arab tulisan dan yang biasanya tidak
menggunakan bahasa kolokial, yaitu guru dan ulama’ islam (yang berasal dari
Arab, Persia, Indonesia dan daerah lainnya) di pesantren, masjid dan sebagainya
serta juga mungkin lewat para penyusun kamus.
1.2.2 Cara kata serapan masuk dalam bahasa Indonesia
Kata serapan masuk ke dalam bahasa indonesia dengan 4
cara yaitu :
1. Cara adopsi
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil
bentuk dan makna kata asing itu secara keseluruhan
2. Cara adaptasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya
mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan
dengan ejaan bahasa Indonesia.
3. penerjemahan
Terjadi apabila pemakaian bahasa mengambil
konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari
padanannya dalam bahasa Indonesia.
4. Kreasi
Terjadi apabila pemakaian bahasanya hanya
mengambil konsep dasar yang ada dalam bahasa Indonesia. Ara ini mirip dengan
cara penerjemahan, akan tetapi memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut
bentuk fisik yang mirim seperti penerjemah. Boleh saja kata yang ada dalam
bahasa aslinya ditulis dalam 2 atau 3 kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya
satu kata saja
1.2.3 Perubahan unsur serapan dari bahasa arab ke dalam bahasa indonesia
Perubahan unsur serapan dari bahasa arab ke
dalam bahsa Indonesia ada tiga :
1. perubahan fonologis
Perubahan fonologis meliputi perubahan
vokal dan konsonan, digolongkan ke dalam empat jenis:
a. penghilangan bunyi
bunyi akhir yang dihilangkan adalah bunyi
vokal. Dalam bahasa Arab, penghilangan huruf vokal yang terletak di akhir kata
itu biasa disebut waqof, biasa dilakukan pada saat berbahasa lisan.
Contoh-contoh kata –kata pungutan yang
mengalami penghilangan vokal akhir, sebagai berikut :
Abadiyyu :
abadi
Goibu :
gaib
Ibadatu :
ibadat atau ibadah
Adatu :
adat
Hadiratu :
hadirat
Hajatu :
hajat
Hayatu :
hayat
b. perubahan bunyi akhir
gejala perubahan bunyi akhir umumnya
terjadi pada kata yang mempunyai pola suku kata VK-KV, contohnya sebagai
berikut :
ahlu :
ahli (pandai)
ahlu :
ahli (keluarga)
abdu :
abdi (hamba)
c. Matatetis
Matatetis adlah perubahan letak (bunyi)
atau perubahan suku kata, misalnya dzikru : dzikir (vokal u yang terletak
setelah konsonan r berbinda tempat sela antar k dan r
Contoh : fikru : fikri
Aslu : asli
d. Perubahan artikulatoris
perubahan artikulatoris adalah perubahan
yang berhubungan dengan artikulasi (terjadi secara ilmiah). Perubahan
artikulatoris meliputi perubahan konsonan, vokal dan perubahan konsonan-vokal
secara sekaligus.
1. perubahan konsonan, contohnya sebagai
berikut :
Qiyamah :
qiyamat
Mafhum :
maphum
Fikru :
pikir
2. perubahan vokal, contohnya sebagai
berikut
Iqror :
ikrar
Haiwan :
hewan
‘ajib :
ajaib
Akrob :
akrab
3. Perubahan konsonan-Vokal, contohnya
sebagai berikut :
Ghoib :
gaib
Haqiqoh :
hakikat
Fardlu :
perlu
4. Perubahan yang tak bergejala, adalah
perubahan artikulatoris yang sukar ditelusuri gejalanya. contohnya sebagai
berikut :
Kitab :
kitab
Majlis :
majlis
Zaman : zaman
1.2.4 karakteristik kata dalam bahasa arab
Diantara keistimewaan bahasa Arab adalah
kaya akan kosa kata misalkan pada dhomir atau yang biasa disebut dengan kata
ganti. Berbeda dengan bahasa Indonesia yang hanya memiliki 7 kata ganti (dia,
kamu, kalian, mereka, kami, kita, dan saya), didalam bahasa Arab kata ganti ada
12, antara kata ganti untuk dua orang dengan lebih dari dua orang dibedakan
didalam bahasa Arab.
Diantara keistimewaan bahasa Arab juga
singkat dan padat, misalnya: jika kita ingin mengucaokan dia sedang menulis
maka cukup menggunakan kalimat “yaktubu” dan ini sekaligus menunjukan bahwa
yang sedang menulis itu adalah seorang laki-laki, adapun jika yang menulis itu
seorang perempuan maka kita gunakan kalimat “taktubu” saja, singkat dan padat.
Dalam bahasa Arab kata dibedakan menjadi
sekaligus menunjukan bahwa yang sedang menulis
itu adalah seorang laki-laki, adpun jika yang menulisnya itu seorang perempuan
maka kita gunakan kalimat “taktubu” saja singkat3 jenis, yaitu : dan padat.
Dalam bahasa arab kata dibedakan menjadi 3(tiga) jenis, yaitu:
1. Ism (kata benda)
2. Fi’il (kata kerja)
3. Huruf (kata bantu / kata sambung)
Kosa kata bahasa Indonesia dan bahasa Melayu
berasal dari bahasa Arab cukup banyak, diperkirakan 2000-3000. Namun
frekuensinya tidak terlalu besar. Secara relatif diperkirakan jumlah ini antara
10% - 15%. Sebagian kata-kata Arab ini masih utuh dalam arti yang sesuai antara
lafal dan maknya, dan ada sebagian lagi yang berubah kata.
Bahasa Arab menjadi sumber serapan ungkapan,
terutama dalam bidang agama islam sebagian kata-kata Arab ini masih utuh dalam
arti yang sesuai antara lafal dan maknanya, dan ada sebagian lagi yang berubah.
Contohnya sebagai berikut :
1. Lafal dan arti masih sesuai dengan aslinya,
contohnya:
- abad, abadi, abah, abdi, adat, adil, amal, aljabar, almanak, awal, akhir
- bakhil, baligh, batil, barakah
- daftar, hikayat, ilmu, insan, hikmah , halal, haram, hakim
- khas , khianat, khidmat, khitan. Kiamat
- musyawarah, markas, mistar, mahkamah, musibah, mungkar, maut
- kitab, kuliyah, kursi, kertas, nisbah, nafas
- syariat, ulama’, wajib, ziarah
2. Lafalnya berubah, artinya tetap. Contohnya :
- berkah, barakat, atau berkat (dari kata barakah)
- buya (dari kata abuya)
- derajat (dari kata darajah)
- lafal (dari kata lafadz)
- dalim (dari kata dzalim)
- makalah (dari kata maqalatun)
- masalah (dari kata mas-alatuna)
- mungkin (dari kata mumkinun)
- resmi (dari kata rasmiyyun)
- soal (dari kata suaalun)
- rezeki (dari kata rizq)
- sekarat (dari kata zakarotil)
- Nama-nama hari dalam sepekan :
ahad (menjadi minggu artinya adalah 1), senin ( dari kata isnaini artinya 2),
selasa (dari kata tsulasa’), rabu (dari kata arba’a), kamis (dari kata
khomisa), jumat (dari kata jumu’ah) dan sabtu (dari kata sab’atun).
3. Lafal dan arti berubah dari lafal
dan arti semula
- Keparat dalam bahasa Indonesia
merupakan makian yang kira-kira sepadan dengan kata sialan. Berasal dari kata
kafarat yang dalam bahasa Arab berarti tebusan.
- Laskar dalam bahasa Indonesia
bermakna prajurit atau serdadu, berasal dari kata ‘askar yang bermakna sama.
- logat dalam bahasa Indonesia
bermakna dialek atau aksen, berasal dari kata lughah yang bermakna bahasa.
- naskah dari arti naskhatun yang
bermakna secarik kertas.
- perlu berasal dari kata fardlu
yang bermakna harus.
- petuah dalam bahasa Indonesia
bermakna nasihat, berasal dari kata fatwa yang bermakna mendapat hukum.
3.1 Kesimpulan
Kata
serapan adalah kosa kata hasil penyerapan dari bahasa lain, baik dari bahasa
daerah maupun bahasa asing. Kata serapan muncul karena dinamisan bahasa Indonesia
yang berkembang salah seiring dengan pesatnya Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Cara menyerap kata serapan dibagi atas 4 kelompok : 1. Adopsi 2.
Adaptasi 3. Penerjemah 4. Kreasi.
Bahasa
Indonesia mempunyai perbedaan sistem aksara, struktur, fonologi dan morfologi,
sehingga penyerapannkosa kata bahasa arab ke dalam bahasa Indonesia mengalami
beberapa proses, selain itu penyerapan kosa kata bahasa arab ke dalam bahasa
indonesia harus berdasarkan pola-pola yang ada, yaitu penyesuaian fonem.
Meskipun pola-pola penyerapan telah ada, ternyata penyimpangan tetap saja ada
baik dari segi pola itu sendiri maupun dari segi. Dan warga Indonesia sering
menggunkan kata serapan bahasa arab dalam kegiatan sehari-hari.
Effendi, Ahmad Fuad, Metodologi Pengakaran Bahasa Arab, Malang :
misykat, 2004
Chaer, Abdul, Ragam
Bahasa Ilmiah, Jakarta : Rineka Cipta, 2011
Radliyah Zaenuddin dkk., Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran
Bahasa Arab, Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group, 2005.
Taufik, Imam, Kompeten Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga, 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar