My ProfiLe facebook : poetri arboy twitter : @putri_2206 instagram : @putrii_2206

Senin, 30 Juni 2014

Positivisme Logis

Positivisme Logis merupakan Aliran pemikiran yang membatasi pikiran pada segala hal yang dapat dibuktikan dengan pengamatan atau pada analisis definisi dan relasi antara istilah-istilah. Positivisme logis menggunakan teknik analisis untuk 2 macam tujuan: 1. bertujuan untuk menghilangkan metafisika. Ungkapan-ungkapan metafisiks itu ditolak kaum positivisme logis karena pada hakikatnya ungkapan metafisis tidak menyatakan apa-apa sehingga bersifat nirarti. 2. positivisme logis menggunakan tehnik analisis demi penjelasaan bahasa ilmiah dan bukan untuk menganalisis pernyataan-pernyataan fakta ilmiah. Positivisme logis terutama memperhatikan dua masalah yaitu:  1. Analisis pengetahuan dan  2. Pendasaran matematika dan ilmu pengetahuan alam demikian juga terhadap psikologi dan sosiologi Prinsip Verifikasi  prinsip verifikasi yang dipegang teguh oleh positivisme logis adalah suatu keharusan bahwa suatu pernyataan atau proposisi itu secara prinsip memiliki kemungkinan diverifikasi secara empiris. Hal ini bukan berarti mengharuskan suatu pernyataan atau proposisi itu telah dilakukan verifikasi, atau bahkan suatu pernyataan yang mesti benar.  Menurut Ayer prinsip verifiksi itu merupakan pengandaian untuk melengkapi suatu kriteria sehinggah melalui kriteria tersebut dapat ditentukan apakah suatu kalimat itu mengandung makna atau tidak (Ayer, 1952 : 5).
Melalui prinsip verifikasi ini tidak hanya kalimat yang teruji dan terbuktikan secara empirik saja yang bermakna, melainkan juga kalimat yang dapat dianalisis. Ayer menegaskan bahwa suatu cara sederhana untuk merumuskan hal itu adalah dengan mengatakan bahwa suatu kalimat mengandung makna, jikalau pernyataan atau proposisi itu dapat diverifikasi atau dapat dianalisis secara empiris. Konsep Proposisi Terdapat dua macam proposisi menurut positivisme logis yang pengertiannya sebagai berikut:  Proposisi empiris, yaitu proposisi faktual yang harus dapat diverifikasi secara empiris, menurut Ayer proposisi empiris manakala mengandung suatu kemungkinan untuk disahkan atau ditolak dalam pengertian pengalaman yang sebenarnya.  Proposisi formal (proposisi analisis), yaitu proposisi yang kebenarannya tidak menemukan verifikasi secara empiris. Proposisi formal ini meliputi proposisi logika dan matematika yang memiliki kebenaran secara pasti (kebenarannya bersifat tautologis) sehingga tidak memerlukan verifikasi pengalaman empiris. Peranan Logika dan Matematika  Logika dan matematika yang bersifat a priori tentu tidak merupakan pendirian baru (rasionalisme dan kritisisme misalnya tela lama memperkenalkan hal itu). Sesuatu yang baru yang dilihat oleh positivisme logis yaitu hubungannya dengan empirisme. Mereka melihat jalan keluar dari dilema palsu atau meninggalkan empirisme (karena logika dan matematika tidak dapat diasalkan pada pengalaman), atau menyalahtafsirkan logika dan matematika karena orang mau mengasalkan kepada pengalaman Konsep Positivisme Logis Filsafat  Menurut Carnap dalam salah satu karyanya yang berjudul Sintaksis Logis dari Bahasa,” ia menyatakan bahwa filsafat harus menyelidiki sintaksis logis dari ucapan-ucapan ilmiah. Artinya struktur logis dari ucapan-ucapan tersebut. Filsafat tidak boleh dimengerti sebagai filsafat alam, filsafat kehidupan organis, filsafat menusia, fisafat sejarah dan lain sebagainya, namun sebagai analisis logis tentang ilmu pengetahuan alam, biologi, psikologi, ilmu sejarah dan sebagainya. Menurut Carnap sintaksis logis harus disusun secara formal tanpa mencari makna dan dengan hanya memperhatikan relasi antara satu dengan yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar