VARIABEL PENELITIAN PEMETAAN VARIABEL dan PENENTUAN FOKUS
Makalah ini
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Tharaiq
al-Bahts
Disusun
Oleh :
Putri Ninfrati
D02212026
Dosen
Pembimbing
Safi’i,M.Ag.
PRODI
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2014
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembuatan rancangan pelaksanaan penelitian baik untuk
pengajuan judul skripsi atau proposal, menguraikan metode yang digunakan dalam
penelitian secara sistematis dalam rangka menjawab tujuan penelitian sangatlah penting
supaya pembaca atau penilai menjadi jelas saat membaca tulisan yang disajikan
oleh pengarang. Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat
percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan
teknik sampling, instrumen, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan
pelaporan hasil penelitian.
Memilih variabel dalam objek penelitian tidak dapat
dilakukan secara abstrak, namun harus benar – benar sesuai dengan objek
penelitian. Namun terkadang kita tidak seratus persen paham definisi
sesungguhnya dari variabel penelitian. Karena setiap kali mengajukan judul
skripsi atau proposal ke dosen, kemudian ditanya, “variabelnya apa?” Atau
“variabel bebasnya apa, variabel terikatnya apa?” kita tidak dapat menjelaskannya
secara gamblang. Atau bahkan kita mengerti namun tidak dapat
menjelaskannya. Jadi kesimpulannya, kata variabel sudah sangat akrab dengan
telinga kita namun belum benar – benar paham definisinya secara jelas.
Sedangkan penentuan fokus penelitian juga penting setelah
menentukan nilai variabel, supaya observasi dan analisa hasil penelitian lebih
terarah. Namun sering kali orang melupakan fokus penelitian tersebut, sehingga
arah penelitian menjadi tak jelas tujuannya. Sedangkan penelitian yang baik
adalah apabila tujuannya pun jelas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian variabel ?
2. Apa
jenis-jenis Variabel ?
3. Bagaimana
fokus penelitian /penentuan fokusnya ?
C. Tujuan
Agar pembaca
dapat mengetahui bagaimana variabel itu, apa jenis-jenis dari variabel beserta
bagaimana pemetaan fokusnya / fokus penelitiannya.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Variabel
Variabel merupakan suatu istilah yang berasal dari kata vary dan able
yang berarti berubah atau variasi. Jadi variabel merupakan suatu atribut
atau sifat nilai orang, objek atau kegiatan yang memounyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpilannya.
Dengan kata lain dinamakan variabel karena ada variasinya (masing-masing dapat
berbeda). Pengertian variabel penelitian merupakan kegiatan menguji hepotesis,
yaitu menguji kecocokan antara teori dan fakta empiris di dunia nyata. Hubungan
nyata ini lazim dibaca dan dipaparkan dengan bersandar kepada variabel. Adapun
hubungan lazim dibaca dengan memperhatikan data tentang variabel itu. Variabel
adalah sebutan yang dap[pat diberi nilai angka (kuantitatif) atau nilai mutu
(kualitatif). Variabel merupakan pengelompokan secara logis dari dua atau lebih
atribut objek yang diteliti. Atribut itu misalnya: tidak sekolah, tidak tamat
SD, tidak tamat SMP. Maka variabelnya adalah tingkat pendidikan dari objek
penelitian ini.[1]
Identifikasi variabelsebenarnya dengan mudah dilakukan oleh peneliti
setelah mengambil keputusan suatu kesimpulan teoritis berdasarkan penelaahan
perpustakan. Ini dikerjakan pada saat peneliti memberikan latar belakang
mengapa penelitian itu dilakukan. Variabel dalam suatu penelitian ditentukan
oleh landasan teoritis yang mendasarinya. Apabila landasan teoritis berbeda,
maka variabel-variabel dalam penelitian itu juga berbeda. Jumlah variable dalam
satu penelitian sangat ditentukan oleh kecanggihan rancangan penelitiannya.
Makin sederhana suatu rancangan penelitian akan melibatkan lebih sedikit
variabel suatu penelitian, dan sebaliknya makin canggih suatu rancangan
penelitian akan melibatkan lebih banyak variabel di dalamnya.[2]
B. Jenis-jenis Variabel Penelitian
Berdasarkan data yang dikumpulkan, variabel dibedakan menjadi 2 kategori,
yaitu : 1) kuantitatif dan 2) kualitatif.
Variabel yang berdasarkan kuantitatif ddapat dibedakan menjadi 2 kategori
utama, yaitu :
1. Variabel Diskrit
Variabel diskrit disebut juga sebagai variabel nominal atau variabel
kategorial hanya dapat dikategorikan menjadi dua kutub yang berlawanan,
misalnya ya dan tidak.
2. variabel Kontinum
Variabel kontinum artinya variabel-variabel tersebut memiliki rentangan dan
biasanya merupakan hasilpengukuran atau perhitungan.
http://putriningrati.blogspot.com/ Variabel kontinu dibedakan menjadi 3variabel, yaitu:
a. Variabel Ordinal
variabel ordinal yaitu variasi yang menunjukan adanya tingkatan-tingkatan
(jenjang), yang dalam hal ini satu “lebih atau kurang” yang lain.
b. Variabel interval
Variabel interval yaitu variasi yang menunjukan atau menyatakan adanya
jarak yang dapat diukur secara pasti.
c. Variabel Rasio
variabel rasio, merupakan variabel yang memiliki skala pengukuran
tertinggi. Variabel ini memiliki titik nol ejati dalam pengukurannya di samping
interval yang sama. Dengan skala rasio kita dapat membagi dan mengengalikan
setiap nilai angka tertentu dengan mengubah sifat-sifat skala tersebut.[3]
Berdasarkan dari hasil pengukuran, variabel dapat dibedakan menjadi 4
tingkat, yaitu :
1. Variabel Nominal
Variabel yang hanya dapat digolong-golongkan secara terpisah, diskrit,
kategoris yang bervariasi menurut jenis. Variabel menunjukan saling pilah
(mutually exlusive) antara kategori yang satu dengan kategori yang lain. Contoh
variabel nominal adalah jenis kelamin pria dan wanita. Variabel ini tidak
mempunyai jenjang bertingkat misalnya lebih tinggih atau rendah.
2. Variabel Ordinal
Variabel yang tersusun berdasarkan jenjang dalam atribut tertentu. Variabel
bertingkat yang menunjukan urutan (order). Urutan ini mengambarkan adanya gradasi
atau peringkat, jarak peringkat yang satu dengan peringkat lainnya tidak sama.
Misalnya juara I-II-III masing-masing skor 90-80-70.
3. Variabel Interval
Variabel yang skala pengukurannya memiliki jarak yang sama atau memiliki
satuan/unit tertentu. Misalnya prestasi belajar yang dinyatakan dalam bentuk
nilai 5, 6, 7 dan sebagainya, berarti mengg8unakan skala 0-10. Ciri variabel
berskala interval yakni dapat membedakan antara unit yang satu dengan unit yang
lain, memiliki jarak yang tetap, tidak memiliki nilai nol mutlak (absolut), dan
skor-skor yang ada di dalamnya tidak bersifat bandingan (rasio).
4. Variabel Rasio
Variabel yang didalam kuantifikasinya mempunyai nilai nol mutlak dan dapat
menunjukan sifat perbandingan. Midalnya, hasil pengukuran berat seseorang 50 kg
adalah setengah orang yang berat badannya 100 kg. Dalam statistika, perlakuan
terhadap variabel interval dan rasio ini sama, karena memiliki sifat yang
berupa untuk dikenai operasi matematis, seperti skor-skor yang dapat ditarik
rata-rata, dipangkatkan, dibagi dan sebagainya.[4]
Menurut hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain maka
macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
1. Variabel Bebas (Independence Variable)
Variabel bebas yang disebut juga sebagai variabel stimulus atau masukan,
dilakukan oleh seseorang dalam lingkungannya yang dapat dipengaruhi perilaku
hasil. Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi, yaitu
faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk
menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau di amati.
2. Variabel Terikat (Dependent variabel)
Variabel terikat atau variabel dipenden adalah suatu variabel respon atau
hasil. Variabel ini adalah aspek prilaku yang diamati dari organisme yang telah
diberi stimulus. Variabel terikat atau tergantung adalah faktor-faktor yang
diobservasi dan diukur untuk menentukan adalah pengaruh variabel bebas, yaitu
faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan diperkenalkan
oleh peneliti itu.
3. Variabel Moderator (Moderator Variable)
Variabel moderator mendeskripsikan tipe atau jenis variabel independen
khusus, atau variabel independen kedua yang dipilih oleh peneliti untuk
kepentingan penelitiannya, yaitu untuk menentukan apakah variabel tersebut
dapat memepengaruhi hubungan antara variabel independen utama dan variabel
terikat. Faktor moderator ini adalah faktor-faktor atau aspek-aspek yang
diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah variabel
tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas atau terikat.
4. Variabel Antara (Intervening Variable)
Variabel antara adalah variabel yang menghubungkan antara variabel bebas
dan terikat yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat
diamati atau diukur. Variabel intervening adalah variabel yang tidak pernah di
amati dan hanya disimpulkan berdasarkan pada variabel bebas dan terikat.[5]
C. Penentuan Fokus
Fokus penelitian adalah pemusatan konsentrasi pada tujuan
dari penelitian yang dilakukan. Fokus penelitian harus dinyatakan secara
eksplisit untuk memudahkan peneliti sebelum melakukan observasi. Fokus
penelitian merupakan garis besar dari pengamatan penelitian, sehingga observasi
dan analisa hasil penelitian lebih terarah.
Dalam menentukan fokus penelitian, harus menyertakan
syarat – syarat sbb. :
1. Harus feasible, yakni masalah tersebut bisa diteliti, dan bisa dilakukan dengan cara yang efisien.
2. Harus jelas, yakni bahwa semua orang mempunyai pemahaman
yang sama dengan rumusan masalahnya itu.
3. Harus signifikan, yakni bahwa hasil kajiannya itu memberi
kontribusi yang nyata terhadap pengembangan ilmu, perumusan kebijakan, atau
masalah kamanusiaan lain.
4. Harus etis, yakni kajian dan hasil-hasilnya tidak
bertendensi untuk menghujat atau menistakan orang lain.
Penelitian merupakan kegiatan menguji hipotesis, yaitu
menguji kecocokan antara teori dengan fakta empirik di dunia nyata. Hubungan
nyata ini lazim dibaca dan dipaparkan dengan bersandar kepada variabel,
sedangkan hubungan nyata lazim dibaca dengan memperhatikan data tentang
variabel itu.[6]
D. Hubungan Antarvariabel
Banyak penelitian mempelajari hubungan antara dua
variabel. Hubungan antarvariabel itu adalah secara umum dimana nilai-nilai
berbeda dari suatu variabel diagnosiskan dengan nilai-nilai dari variabel yang
satunya lagi. Adapun hubungan timbal balik tersebut diantaranya :
a. Hubungan Simetris
Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris
apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel
lainnya. Terdapat 4 kelompok hubungan simetris :
1). Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang
sama.
2). Kedua variabel merupakan akibat daru suatu faktor yang
sama.
3). Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional,
dimana yang satu berada yang lainnya pun pasti disana.
4). Hubungan yang bersifat kebetulan semata-mata.
b. Hubungan Timbal Balik
Hubungan timbal balik adalah hubungan di mana suatu variabel
dapat menjadi sebab dan akibat dari variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa
hubungan timbal balik bukanlah hubungan, dimana tidak dapat ditentukan
variabel yang menjadi sebab dan variabel yang menjadi akibat.
c. Hubungan Asimetris (tidak
simetri)
Satu variabel atau lebih mempengaruhi variabel yang lainnya.
Ada enam tipe hubungan tidak simetris, yakni :
1. Hubungan antara stimulus dan respons. Hubungan yang demikian
itulah merupakan salah satu hubungan kausal yang lazim dipergunakan oleh para
ahli.
2. Hubungan antara disposisi dan respons. Disposisi adalah kecenderungan
untuk menunjukkkan respons tertentu dalam situasi tertentu. Bila “Stimulus”
datangnya pengaruh dari luar dirinya, sedangkan “Disposisi” berada dalam diri
seseorang.
3. Hubungan antara diri indiviidu dan disposisi atau tingkah
laku. Artinya ciri di sini adalah sifat individu yag relatif tidak
berubah dan tidak dipengaruhi lingkungan.
4. Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat
tertentu.
5. Hubungan Imanen antara dua variabel.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Variabel merupakan suatu istilah yang berasal
dari kata vary dan able yang berarti berubah atau variasi. Jadi
variabel merupakan suatu atribut atau sifat nilai orang, objek atau kegiatan
yang memounyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
atau ditarik kesimpilannya. Dengan kata lain dinamakan variabel karena ada
variasinya (masing-masing dapat berbeda). Pengertian variabel penelitian
merupakan kegiatan menguji hepotesis, yaitu menguji kecocokan antara teori dan
fakta empiris di dunia nyata.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, variabel dibedakan menjadi 2 kategori,
yaitu : 1) kuantitatif dan 2) kualitatif.
Variabel yang berdasarkan kuantitatif ddapat dibedakan menjadi 2 kategori
utama, yaitu :
1. Variabel Diskrit
2. variabel Kontinum
Variabel kontinum dibedakan menjadi 3variabel, yaitu:
a. Variabel Ordinal
b. Variabel interval
c. Variabel Rasio
Berdasarkan dari hasil pengukuran, variabel dapat dibedakan menjadi 4
tingkat, yaitu :
1. Variabel Nominal
2. Variabel Ordinal
3. Variabel Interval
4. Variabel Rasio
Menurut hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain maka
macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
1. Variabel Bebas (Independence Variable)
2. Variabel Terikat (Dependent variabel)
3. Variabel Moderator (Moderator Variable)
4. Variabel Antara (Intervening Variable)
Dalam menentukan fokus penelitian, harus menyertakan
syarat – syarat sbb. :
1. Harus feasible, yakni masalah tersebut bisa diteliti, dan bisa dilakukan dengan cara yang efisien.
2. Harus jelas, yakni bahwa semua orang mempunyai pemahaman
yang sama dengan rumusan masalahnya itu.
3. Harus signifikan, yakni bahwa hasil kajiannya itu memberi
kontribusi yang nyata terhadap pengembangan ilmu, perumusan kebijakan, atau
masalah kamanusiaan lain.
4. Harus etis, yakni kajian dan hasil-hasilnya tidak
bertendensi untuk menghujat atau menistakan orang lain.
Adapun hubungan timbal balik tersebut diantaranya :
a. Hubungan Simetris
b. Hubungan Timbal Balik
c. Hubungan Asimetris (tidak
simetri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar