My ProfiLe facebook : poetri arboy twitter : @putri_2206 instagram : @putrii_2206

Jumat, 12 Desember 2014




VARIABEL PENELITIAN PEMETAAN VARIABEL dan PENENTUAN FOKUS
Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Tharaiq al-Bahts
Disusun Oleh :
Putri Ninfrati               D02212026

Dosen Pembimbing
Safi’i,M.Ag.

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2014




BAB II
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pembuatan rancangan pelaksanaan penelitian baik untuk pengajuan judul skripsi atau proposal, menguraikan metode yang digunakan dalam penelitian secara sistematis dalam rangka menjawab tujuan penelitian sangatlah penting supaya pembaca atau penilai menjadi jelas saat membaca tulisan yang disajikan oleh pengarang. Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrumen, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian.
Memilih variabel dalam objek penelitian tidak dapat dilakukan secara abstrak, namun harus benar – benar sesuai dengan objek penelitian. Namun terkadang kita tidak seratus persen paham definisi sesungguhnya dari variabel penelitian. Karena setiap kali mengajukan judul skripsi atau proposal ke dosen,  kemudian ditanya, “variabelnya apa?” Atau “variabel bebasnya apa, variabel terikatnya apa?” kita tidak dapat menjelaskannya secara gamblang. Atau bahkan kita mengerti namun tidak dapat menjelaskannya. Jadi kesimpulannya, kata variabel sudah sangat akrab dengan telinga kita namun belum benar – benar paham definisinya secara jelas.
Sedangkan penentuan fokus penelitian juga penting setelah menentukan nilai variabel, supaya observasi dan analisa hasil penelitian lebih terarah. Namun sering kali orang melupakan fokus penelitian tersebut, sehingga arah penelitian menjadi tak jelas tujuannya. Sedangkan penelitian yang baik adalah apabila tujuannya pun jelas.


B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian variabel ?
2. Apa jenis-jenis Variabel ?
3. Bagaimana fokus penelitian /penentuan fokusnya ?
C. Tujuan
Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana variabel itu, apa jenis-jenis dari variabel beserta bagaimana pemetaan fokusnya / fokus penelitiannya.




BAB II
PEMBAHASAN
A. Variabel
Variabel merupakan suatu istilah yang berasal dari kata vary dan able yang berarti berubah atau variasi. Jadi variabel merupakan suatu atribut atau sifat nilai orang, objek atau kegiatan yang memounyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpilannya. Dengan kata lain dinamakan variabel karena ada variasinya (masing-masing dapat berbeda). Pengertian variabel penelitian merupakan kegiatan menguji hepotesis, yaitu menguji kecocokan antara teori dan fakta empiris di dunia nyata. Hubungan nyata ini lazim dibaca dan dipaparkan dengan bersandar kepada variabel. Adapun hubungan lazim dibaca dengan memperhatikan data tentang variabel itu. Variabel adalah sebutan yang dap[pat diberi nilai angka (kuantitatif) atau nilai mutu (kualitatif). Variabel merupakan pengelompokan secara logis dari dua atau lebih atribut objek yang diteliti. Atribut itu misalnya: tidak sekolah, tidak tamat SD, tidak tamat SMP. Maka variabelnya adalah tingkat pendidikan dari objek penelitian ini.[1]
Identifikasi variabelsebenarnya dengan mudah dilakukan oleh peneliti setelah mengambil keputusan suatu kesimpulan teoritis berdasarkan penelaahan perpustakan. Ini dikerjakan pada saat peneliti memberikan latar belakang mengapa penelitian itu dilakukan. Variabel dalam suatu penelitian ditentukan oleh landasan teoritis yang mendasarinya. Apabila landasan teoritis berbeda, maka variabel-variabel dalam penelitian itu juga berbeda. Jumlah variable dalam satu penelitian sangat ditentukan oleh kecanggihan rancangan penelitiannya. Makin sederhana suatu rancangan penelitian akan melibatkan lebih sedikit variabel suatu penelitian, dan sebaliknya makin canggih suatu rancangan penelitian akan melibatkan lebih banyak variabel di dalamnya.[2]


B. Jenis-jenis Variabel Penelitian
Berdasarkan data yang dikumpulkan, variabel dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu : 1) kuantitatif dan 2) kualitatif.
Variabel yang berdasarkan kuantitatif ddapat dibedakan menjadi 2 kategori utama, yaitu :
1. Variabel Diskrit
Variabel diskrit disebut juga sebagai variabel nominal atau variabel kategorial hanya dapat dikategorikan menjadi dua kutub yang berlawanan, misalnya ya dan tidak.
2. variabel Kontinum
Variabel kontinum artinya variabel-variabel tersebut memiliki rentangan dan biasanya merupakan hasilpengukuran atau perhitungan.
http://putriningrati.blogspot.com/ Variabel kontinu  dibedakan menjadi 3variabel, yaitu:
a. Variabel Ordinal
variabel ordinal yaitu variasi yang menunjukan adanya tingkatan-tingkatan (jenjang), yang dalam hal ini satu “lebih atau kurang” yang lain.
b. Variabel interval
Variabel interval yaitu variasi yang menunjukan atau menyatakan adanya jarak yang dapat diukur secara pasti.
c. Variabel Rasio
variabel rasio, merupakan variabel yang memiliki skala pengukuran tertinggi. Variabel ini memiliki titik nol ejati dalam pengukurannya di samping interval yang sama. Dengan skala rasio kita dapat membagi dan mengengalikan setiap nilai angka tertentu dengan mengubah sifat-sifat skala tersebut.[3]



Berdasarkan dari hasil pengukuran, variabel dapat dibedakan menjadi 4 tingkat, yaitu :
1. Variabel Nominal
Variabel yang hanya dapat digolong-golongkan secara terpisah, diskrit, kategoris yang bervariasi menurut jenis. Variabel menunjukan saling pilah (mutually exlusive) antara kategori yang satu dengan kategori yang lain. Contoh variabel nominal adalah jenis kelamin pria dan wanita. Variabel ini tidak mempunyai jenjang bertingkat misalnya lebih tinggih atau rendah.
2. Variabel Ordinal
Variabel yang tersusun berdasarkan jenjang dalam atribut tertentu. Variabel bertingkat yang menunjukan urutan (order). Urutan ini mengambarkan adanya gradasi atau peringkat, jarak peringkat yang satu dengan peringkat lainnya tidak sama. Misalnya juara I-II-III masing-masing skor 90-80-70.
3. Variabel Interval
Variabel yang skala pengukurannya memiliki jarak yang sama atau memiliki satuan/unit tertentu. Misalnya prestasi belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai 5, 6, 7 dan sebagainya, berarti mengg8unakan skala 0-10. Ciri variabel berskala interval yakni dapat membedakan antara unit yang satu dengan unit yang lain, memiliki jarak yang tetap, tidak memiliki nilai nol mutlak (absolut), dan skor-skor yang ada di dalamnya tidak bersifat bandingan (rasio).
4. Variabel Rasio
Variabel yang didalam kuantifikasinya mempunyai nilai nol mutlak dan dapat menunjukan sifat perbandingan. Midalnya, hasil pengukuran berat seseorang 50 kg adalah setengah orang yang berat badannya 100 kg. Dalam statistika, perlakuan terhadap variabel interval dan rasio ini sama, karena memiliki sifat yang berupa untuk dikenai operasi matematis, seperti skor-skor yang dapat ditarik rata-rata, dipangkatkan, dibagi dan sebagainya.[4]
Menurut hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
1. Variabel Bebas (Independence Variable)
Variabel bebas yang disebut juga sebagai variabel stimulus atau masukan, dilakukan oleh seseorang dalam lingkungannya yang dapat dipengaruhi perilaku hasil. Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau di amati.
2. Variabel Terikat (Dependent variabel)
Variabel terikat atau variabel dipenden adalah suatu variabel respon atau hasil. Variabel ini adalah aspek prilaku yang diamati dari organisme yang telah diberi stimulus. Variabel terikat atau tergantung adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adalah pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan diperkenalkan oleh peneliti itu.
3. Variabel Moderator (Moderator Variable)
Variabel moderator mendeskripsikan tipe atau jenis variabel independen khusus, atau variabel independen kedua yang dipilih oleh peneliti untuk kepentingan penelitiannya, yaitu untuk menentukan apakah variabel tersebut dapat memepengaruhi hubungan antara variabel independen utama dan variabel terikat. Faktor moderator ini adalah faktor-faktor atau aspek-aspek yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas atau terikat.
4. Variabel Antara (Intervening Variable)
Variabel antara adalah variabel yang menghubungkan antara variabel bebas dan terikat yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau diukur. Variabel intervening adalah variabel yang tidak pernah di amati dan hanya disimpulkan berdasarkan pada variabel bebas dan terikat.[5]
C. Penentuan Fokus
Fokus penelitian adalah pemusatan konsentrasi pada tujuan dari penelitian yang dilakukan. Fokus penelitian harus dinyatakan secara eksplisit untuk memudahkan peneliti sebelum melakukan observasi. Fokus penelitian merupakan garis besar dari pengamatan penelitian, sehingga observasi dan analisa hasil penelitian lebih terarah.
 Dalam menentukan fokus penelitian, harus menyertakan syarat – syarat sbb. :
1. Harus feasible, yakni masalah tersebut bisa diteliti, dan bisa dilakukan dengan cara yang efisien.
2. Harus jelas, yakni bahwa semua orang mempunyai pemahaman yang sama dengan rumusan masalahnya itu.
3. Harus signifikan, yakni bahwa hasil kajiannya itu memberi kontribusi yang nyata terhadap pengembangan ilmu, perumusan kebijakan, atau masalah kamanusiaan lain.
4. Harus etis, yakni kajian dan hasil-hasilnya tidak bertendensi untuk menghujat atau menistakan orang lain.
Penelitian merupakan kegiatan menguji hipotesis, yaitu menguji kecocokan antara teori dengan fakta empirik di dunia nyata. Hubungan nyata ini lazim dibaca dan dipaparkan dengan bersandar kepada variabel, sedangkan hubungan nyata lazim dibaca dengan memperhatikan data tentang variabel itu.[6]

D. Hubungan Antarvariabel
Banyak penelitian mempelajari hubungan antara dua variabel. Hubungan antarvariabel itu adalah secara umum dimana nilai-nilai berbeda dari suatu variabel diagnosiskan dengan nilai-nilai dari variabel yang satunya lagi. Adapun hubungan timbal balik tersebut diantaranya :
a.      Hubungan Simetris
Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel lainnya. Terdapat 4 kelompok hubungan simetris :
1). Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama.
2). Kedua variabel merupakan akibat daru suatu faktor yang sama.
3). Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional, dimana yang satu berada yang lainnya pun pasti disana.
4). Hubungan yang bersifat kebetulan semata-mata.
b.      Hubungan Timbal Balik
Hubungan timbal balik adalah hubungan di mana suatu variabel dapat menjadi sebab dan akibat dari variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal balik bukanlah hubungan, dimana tidak dapat ditentukan  variabel yang menjadi sebab dan variabel  yang menjadi akibat.
c.      Hubungan Asimetris (tidak simetri)
Satu variabel atau lebih mempengaruhi variabel yang lainnya. Ada enam tipe hubungan tidak simetris, yakni :
1. Hubungan antara stimulus dan respons. Hubungan yang demikian itulah merupakan salah satu hubungan kausal yang lazim dipergunakan oleh para ahli.
2. Hubungan antara disposisi dan respons. Disposisi adalah kecenderungan untuk menunjukkkan respons tertentu dalam situasi tertentu. Bila “Stimulus” datangnya pengaruh dari luar dirinya, sedangkan “Disposisi” berada dalam diri seseorang.
3. Hubungan antara diri indiviidu dan disposisi atau tingkah laku. Artinya ciri di  sini adalah sifat individu yag relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi lingkungan.
4. Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu.
5. Hubungan Imanen antara dua variabel.
6. Hubungan antara tujuan (ends) dan cara (means)[7]

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Variabel merupakan suatu istilah yang berasal dari kata vary dan able yang berarti berubah atau variasi. Jadi variabel merupakan suatu atribut atau sifat nilai orang, objek atau kegiatan yang memounyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpilannya. Dengan kata lain dinamakan variabel karena ada variasinya (masing-masing dapat berbeda). Pengertian variabel penelitian merupakan kegiatan menguji hepotesis, yaitu menguji kecocokan antara teori dan fakta empiris di dunia nyata.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, variabel dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu : 1) kuantitatif dan 2) kualitatif.
Variabel yang berdasarkan kuantitatif ddapat dibedakan menjadi 2 kategori utama, yaitu :
1. Variabel Diskrit
2. variabel Kontinum
Variabel kontinum dibedakan menjadi 3variabel, yaitu:
a. Variabel Ordinal
b. Variabel interval
c. Variabel Rasio
Berdasarkan dari hasil pengukuran, variabel dapat dibedakan menjadi 4 tingkat, yaitu :
1. Variabel Nominal
2. Variabel Ordinal
3. Variabel Interval
4. Variabel Rasio
Menurut hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
1. Variabel Bebas (Independence Variable)
2. Variabel Terikat (Dependent variabel)
3. Variabel Moderator (Moderator Variable)
4. Variabel Antara (Intervening Variable)
Dalam menentukan fokus penelitian, harus menyertakan syarat – syarat sbb. :
1. Harus feasible, yakni masalah tersebut bisa diteliti, dan bisa dilakukan dengan cara yang efisien.
2. Harus jelas, yakni bahwa semua orang mempunyai pemahaman yang sama dengan rumusan masalahnya itu.
3. Harus signifikan, yakni bahwa hasil kajiannya itu memberi kontribusi yang nyata terhadap pengembangan ilmu, perumusan kebijakan, atau masalah kamanusiaan lain.
4. Harus etis, yakni kajian dan hasil-hasilnya tidak bertendensi untuk menghujat atau menistakan orang lain.
Adapun hubungan timbal balik tersebut diantaranya :
a.      Hubungan Simetris
b.      Hubungan Timbal Balik
c.      Hubungan Asimetris (tidak simetri)







[1] Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi,Tesis, Disertasi, dan karya Ilmiah,(Jakarta: Kencana, 2011), hal 47.
[2] Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta: kencana,2010), hal 108.
[3] Ibid,hal 116.
[4] Zainal Arifin,    ,(Bandung:Remaja Rosdakarya,2011), hal 186
[5] Opcit, hal 110
[6] http://semutmanis.wordpress.com/2009/10/30/variabel-dan-fokus-penelitian/

[7]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar